Nasib Sapi di Lereng Gunung Merapi

jpnn.com, SLEMAN - Warga di lereng Gunung Merapi mulai menyiapkan langkah lain menghadapi erupsi kali ini.
Seperti warga Dusun Sambungrejo, Desa Balerante, Kemalang, Klaten. Mereka mulai menjual sapi dan kambingnya.
Mengingat dusun itu menjadi daerah paling dekat dengan Gunung Merapi, kurang dari radius 5 km, maka daerah ini paling bahaya jika terjadi erupsi Merapi sewaktu-waktu.
“Karena warga sudah merasakan repotnya saat evakuasi ternak pada 2010 lalu. Mereka harus mengungsi, tetapi ternaknya di tempat pengungsian lain sehingga pusing. Makanya mereka memilih menjualnya,” kata anggota Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Desa Balerante Bagyo kepada Radar Solo.
Karena kondisinya mendesak, maka warga menjual dengan harga lebih rendah atau sekitar sepuluh persen dari harga normal.
Sebagai gambaran harga normal sapi dengan jenis Jawa milik warga Balerante kisaran Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per ekor.
Namun, dengan kondisi saat ini harganya tinggal Rp 18 juta hingga Rp 22,5 juta.
“Kalau sudah dalam bentuk uang kan mudah dibawa ketika hendak evakuasi. Jadi tidak repot lagi,” tambahnya.
Warga di sekitar lereng Gunung Merapi menyiapkan langkah menghadapi kemungkinan erupsi kali ini.
- 110 Orang Keracunan di Klaten, Ada yang Meninggal, Bupati Tetapkan KLB
- Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
- Korban Pertalite Campur Air di Klaten: Mobil Saya Langsung Mbrebet dan Mati
- Belasan Kendaran Mogok Karena Pertalite Tercampur Air di SPBU Trucuk Klaten
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Menhut-Menteri Iklim Norwegia Kunjungi TN Gunung Merapi, Tanam Pohon Bersama