Nasib Shin Tae-yong, Antara Ocehan di Medsos & Sikap Suporter Sejati Timnas Indonesia

Nasib Shin Tae-yong, Antara Ocehan di Medsos & Sikap Suporter Sejati Timnas Indonesia
Suporter Timnas Indonesia. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Jikalau pun nanti Timnas Indonesia berakhir tidak lolos ke Piala Dunia 2026, alih-alih menghakimi satu sama lain, alangkah baiknya kita membiarkan Shin Tae-yong memperbaiki timnya lebih tangguh lagi.

Akan sangat disayangkan jika pria asal Korea Selatan itu dipecat di tengah jalan karena pondasi yang dibangunnya akan sia-sia dan pelatih baru pun tak menjamin prestasi yang lebih baik.

Jika federasi sepak bola Australia dan Arab Saudi berani memecat pelatihnya di tengah jalan, itu bukan jalan yang semata-mata perlu ditiru karena situasi setiap tim punya masalah berbeda.

Socceroos dan Green Falcons memecat pelatihnya karena performa buruk mereka di putaran ketiga adalah sebuah kemunduran bagi sebuah tim yang sudah bermain di Piala Dunia sebanyak enam kali.

Sementara Indonesia, ini baru pertama kalinya bermain di putaran ketiga, sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya.

"Meskipun bukan orang Indonesia, sebagai pelatih kepala timnas Indonesia, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Memang lolos ke Piala Dunia sangat baik, itu target yang kita mau dan ingin capai, tetapi kalau tidak lolos, mungkin kita bisa sama-sama berpikir bahwa masih ada kekurangan di tim kita, tetapi sudah ada progressnya," kata Shin Tae-yong.

Lawan terbesar pelatih adalah waktu, sedangkan fans Indonesia buta soal itu karena mereka hanya menginginkan hasil secara cepat.

Menjadi pelatih timnas tidak gampang karena tak mempunyai waktu persiapan lama seperti yang terjadi di klub.

Puluhan ribu suporter Timnas Indonesia saat laga melawan Jepang di SUGBK tetap memberikan dukungan penuh kepada Shin Tae-yong.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News