Nasib Situs Berita Arrahmah.com setelah Jibril Ditangkap
Komputer Disita Densus, Upload Berita Numpang di Warnet
Senin, 07 September 2009 – 05:22 WIB
Ar-Rahmah memang berkantor di rumah tersebut. Sudah empat bulan mereka mengontrak rumah itu. Sebelumnya, mereka biasa berpindah-pindah kantor. Di kawasan Bintaro saja, mereka pindah hingga tiga rumah. Mereka juga pernah berkantor di rumah Abu Jibril, ayah M. Jibril, di kompleks Witanaharja, Pamulang, Tangerang.
Baca Juga:
Fachry menuturkan, setelah Jibril yang menjabat direktur utama sekaligus owner Ar-Rahmah ditangkap Densus 88, dia yang memegang kendali perusahaan. Semua yang terkait berita di Arrahmah.com dan denyut nadi perusahaan ditangani Fachry. "Istilahnya, saya ini jadi caretaker atau pejabat sementara lah," tuturnya lantas tersenyum.
Lelaki 41 tahun itu menambahkan, kendati Jibril ditangkap, bukan berarti aktivitas Ar-Rahmah berhenti. Mereka tetap menyuplai berita-berita dunia Islam kepada pembaca. "Visi dan misi Ar-Rahmah harus terus jalan. Yakni, memberikan berita-berita tentang Islam yang berimbang dan mendukung perjuangan Islam," ujar bapak empat anak itu.
Meski begitu, lelaki berjenggot tipis itu mengakui cukup berat menangani Ar-Rahmah setelah Jibril ditangkap. Apalagi, kantor mereka ikut digerebek. Empat unit CPU (central processing unit) diangkut Densus 88. Akibatnya, mereka tidak lagi punya alat untuk mengerjakan berita. Padahal, Arrahmah.com punya banyak rubrik yang harus diisi. "Paling tidak, setiap hari ada lima berita. Satu headline, lainnya berita lokal kalau ada," katanya.
Penangkapan Muhamad Jibril oleh Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 Mabes Polri tidak sampai mengganggu aktivitas Arrahmah.com. Situs yang didirikan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408