Nasib Situs Berita Arrahmah.com setelah Jibril Ditangkap
Komputer Disita Densus, Upload Berita Numpang di Warnet
Senin, 07 September 2009 – 05:22 WIB
Untung, kata alumnus Universitas Negeri Jember itu, masih ada stok berita. Namun, untuk upload berita, mereka harus menumpang di warnet. "Harus bela-belain gitu. Kalau nggak gitu, gimana mau posting berita," ujar lelaki yang bekerja dengan Jibril sejak tiga tahun lalu itu.
Di kantor tersebut, ada tujuh karyawan yang harus dihidupi. Setiap hari mereka ngantor. Berita-berita Ar-Rahmah biasanya menerjemahkan berita kiriman dari kantor-kantor internasional. Ada juga berita lokal yang didapat dari para kontributor di daerah. Kata Fachry, saat ini pengunjung Arrahmah.com terus meningkat. Setiap hari diklik 1.500 hingga 2.000 pengunjung.
Sejak Jibril ditangkap, pengakses kian bertambah. Bahkan, beberapa pembaca loyal Arrahmah.com ikut khawatir atas penangkapan pendiri situs berita itu. Dalam forum interaktif, mereka langsung bertanya tentang kebenaran berita itu. "Mereka ikut bersimpati dan berdoa semoga cepat dibebaskan," katanya.
Selain situs, Ar-Rahmah memiliki beberapa unit usaha. Antara lain, majalah dwibulanan Jihad Magz, penjualan buku-buku, dan CD. Majalah Jihad Magz belum terlalu populer. Terbitnya pun tak konsisten. Kadang molor tiga bulan karena kesulitan ongkos. "Sekarang kami mau terbit edisi keempat. Materi sudah siap. Tinggal ongkosnya yang belum siap," katanya lantas terkekeh. (*/dwi)
Penangkapan Muhamad Jibril oleh Detasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 Mabes Polri tidak sampai mengganggu aktivitas Arrahmah.com. Situs yang didirikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408