Nasib Tragis Eks PM Malaysia Najib Razak: Biasa Hidup Bermewah-mewah, Kini Jadi Penghuni Penjara
jpnn.com, PUTRAJAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mulai menjalani hukuman 12 tahun di Penjara Kajang. Biasa menikmati gaya hidup mewah bersama sang istri, Rosmah, dia kini harus menjalani keseharian di dalam sel.
Berdasarkan laporan Bernama, Najib Tun Razak tiba di Penjara Kajang, Selangor, Selasa, sekitar pukul 18.47 waktu setempat untuk menjalani hukumannya, setelah panel hakim Mahkamah Persekutuan menolak upaya banding yang diajukan terkait kasus penyalahgunaan dana SRC International Sdn Bhd sebesar 42 juta ringgit Malaysia (Rp 183,85 miliar).
Najib juga harus membayar denda sebesar RM 210 juta atau setara dengan Rp 693,79 miliar.
Pada akhir persidangan hakim mengumumkan surat perintah untuk Najib Razak mulai menjalani hukuman penjara.
Ketua Majelis Hakim Tun Tengku Maimun Tuan Mat mengatakan, setelah memeriksa bukti, dalil dan catatan banding, permohonan banding tidak beralasan.
Tun Tengku Maimun yang memimpin majelis hakim yang terdiri dari lima orang menolak permohonan kasasi Najib untuk mengesampingkan keyakinan dan hukumannya oleh Mahkamah Tinggi pada 28 Juli 2020.
Penasihat utama Najib yakni Hisyam Teh Poh Teik sempat meminta penundaan eksekusi sambil menunggu aplikasi peninjauan terhadap keputusan hari ini. Namun permohonannya ditolak.
Hakim lain dalam panel tersebut adalah Hakim Ketua Sabah dan Sarawak Abang Iskandar Abang Hashim dan hakim Pengadilan Federal Nallini Pathmanathan, Mary Lim Thiam Suan dan Mohamad Zabidin Mohd.
Nasjib selama ini hidup bergelimang harta. Hal itu terungkap jelas saat aparat penegak hukum menyita sejumlah aset milik politikus senior Malaysia tersebut.
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK
- PB SEMMI Demo di Depan KPK, Desak Tangkap Harun Masiku
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Kantor Dinas Kebudayaan DKI Digeledah Kejaksaan, Ada Kasus Apa?