Nasib Tragis Keluarga Mantan Pesepak Bola Abdul Kadir
Terpaksa Tinggal di Rumah yang Nyaris Ambruk
Rabu, 30 Mei 2012 – 00:03 WIB
Karena itu, Ade berharap, ada donatur lain yang bersedia mengulurkan tangan guna membantu keluarga janda Abdul Kadir. Bahkan, dia ingin pemerintah juga mau peduli dengan kondisi keluarga mantan pahlawan Indonesia di lapangan hijau tersebut.
"Kami sangat bangga dengan Pak Abdul Kadir meski tidak pernah melihatnya bermain secara langsung. Negara seharusnya juga bisa menghargai jasanya. Dia pahlawan di dunia olahraga yang pernah mengharumkan nama Indonesia," terang Ade.
Deretan prestasi Si Kancil memang cukup panjang. Dia memulai karir pada 1964 di Asian Games Pyongyang dalam usia 16 tahun dan pensiun dari timnas pada 1979. Dia tercatat sebagai anggota tim all-star Asia bersama empat pemain Indonesia lainnya pada kurun 1966-1970.
Kemahiran Abdul Kadir dalam menggocek bola sering disejajarkan dengan Pele, legenda Brazil. Bahkan, Kadir-lah yang diminta untuk mendampingi Pele saat berkunjung ke Indonesia pada 1972.
Menjadi keluarga mantan atlet nasional tak selamanya menjanjikan. Keluarga mantan pesepak bola nasional Abdul Kadir adalah salah satu yang mengalami
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408