Nasib Turis Tiongkok Telantar di Bali dan Australia Gegara Virus Corona
Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata Indonesia dari anjloknya turis asal Tiongkok bisa mencapai puluhan miliar per bulan, BBC Indonesia melaporkan.
Ingin tinggal lebih lama di Australia
Photo: Para penumpang yang tiba di bandara udara internasional Sydney datang dengan menggunakan masker. (AAP: Mick Tsikas)
Turis-turis asal Tiongkok di Australia juga sedang berupaya memperpanjang visa mereka agar bisa tinggal lebih lama, karena khawatir tertular virus corona bila kembali ke Tiongkok.
Jalur penerbangan ke dan dari Tiongkok ke Australia yang dijalankan oleh maskapai Qantas sudah dihentikan.
Turis asal Tiongkok di Melbourne, Jinfeng Wang dan Xikun Zhang, sedang mengunjungi putri mereka, ketika penyebaran virus corona menjadi pemberitaan dunia minggu lalu.
Perempuan berusia 51 tahun dan suaminya itu memiliki visa untuk dua bulan, namun mereka harus meninggalkan Australia visanya habis.
"Saya betul-betul khawatir. Bila kami kembali ke Tiongkok, ada kemungkinan besar kami akan terkena," kata Jinfeng.
Pasangan ini sudah menghubungi agen migrasi untuk membantu perpanjangan visa, yang belakangan diketahui bukan hanya mereka yang melakukannya.
Turis asal Tiongkok yang saat ini sedang berada di Bali dan Australia masih khawatir untuk kembali ke negara asalnya, karena takut terpapar virus corona jika mereka pulang
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan