Nasihat Sandi untuk Pemerintah: Cobalah Berhemat
jpnn.com, PROBOLINGGO - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pada 8-14 Oktober tak perlu dibatalkan.
Pemerintah cukup melakukan penghematan menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Selain itu, demi membantu korban bencana di Sulawesi Tengah dan Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya rasa tidak perlu sampai batal ya. Tapi cobalah untuk berhemat. Acara seperti itu bisa tetap dilangsungkan dengan cara sederhana," ujar Sandi usai mengunjungi pondok pesantren Nurul Jadid di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (6/10).
Penghematan kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, dapat dilakukan dengan menggelar jamuan makan sederhana untuk para peserta pertemuan.
"Misalnya, minum air putih, makan nasi ulam. Saya rasa para peserta pertemuan juga akan mengerti kesederhanaan ini, karena Indonesia masih prihatin dengan bencana Lombok, Palu, Donggala dan Gunung Soputan,” ucapnya.
Sandi juga menilai, pemerintah dapat melakukan langkah antisipasi menghadapi krisis ekonomi global. Misalnya, menyetop keran impor barang kebutuhan pokok yang bisa diproduksi di dalam negeri.
“Impor hanya menguntungkan segelintir orang. Harus diberi insentif kepada pelaku usaha ekspor,” pungkas Sandi.(gir/jpnn)
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno berharap pemerintah berhemas karena nilai tukar rupiah lemah dan banyak bencana alam.
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- BNPB Imbau Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Basah
- Malam-Malam Prabowo Rapat Mendadak, Minta Update Bencana Erupsi Gunung Lewotobi