Nasionalisme Atraktif
Oleh Dahlan Iskan
Jumat, 29 Maret 2019 – 04:24 WIB

Dahlan Iskan (bertopi hijau) di Wagha, wilayah perbatasan Pakistan dengan India. Foto: disway.id
"Zindabaaaad...!!!" sahut penonton serentak.
Penonton yang tidak menyahut diingatkan. Harus semangat. Tidak boleh kalah. Malu.
"Pakistaaaaaaaaaaaan.....!!!!! " teriak komando lebih keras.
"Zindabaaaaaaaaaaaaadddd!!!!!" sahut penonton. Lebih kompak.
Maksudnya: Hidup Pakistan!
Di sisi India juga begitu. Bersahut-sahutan. Adu teriak. Adu semangat. Rebutan langit.
Kadang teriakan itu diganti dengan Allahu Akbar. Entahlah. Apakah ada teriakan sejenis Allahu Akbar juga di sisi India.
Yang bersaing bukan hanya mulut. Juga tiang bendera utama. Adu tinggi-tinggian. Bendera Pakistan menang: lebih tinggi. Tertinggi di Asia Selatan.
Ketegangan ternyata bisa jadi hiburan. Apalagi teater di perbatasan ini gratis. Sekitar 5 ribu orang India kumpul di sebelah pagar India. Sekitar 3 ribu orang Pakistan memenuhi sebelah pagar Pakistan.
BERITA TERKAIT