Nasionalisme Bola
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Anda yang menyaksikan pertandingan Euro 2020 akan melihat luapan semangat yang luar biasa dari suporter tuan rumah.
Hungaria menjadi satu-satunya tuan rumah yang mengizinkan pertandingan ditonton oleh suporter yang diperbolehkan memasuki stadion dengan kapasitas 100 persen penuh.
Nasionalisme sepak bola terlihat di sepanjang perhelatan. Di mana-mana di setiap pertandingan di setiap stadion aura nasionalisme terpancar kuat.
Namun, tidak seperti di Hungaria.
Arthur Koestler, lahir di Budapest, pernah tinggal di beberapa negara dan menulis dalam beberapa bahasa asing.
Ia pernah berkata ada nasionalisme dan ada nasionalisme sepak bola.
Koestler kemudian menjadi warga negara Inggris yang bangga dan loyal, tetap menjadi seorang nasionalis sepak bola Hungaria seumur hidup. Perasaan yang lahir teramat kuat. Terpateri sangat kuat dan melekat seumur hidupnya.
Sulit bagi warga non-Eropa untuk memahami emosi yang terbangun ketika negara-negara bersaing untuk kejuaraan sepak bola Eropa yang diadakan setiap empat tahun.
Euro 2020 akan menjadi momentum penting nasionalisme baru Eropa. Mungkin, juara baru akan lahir.
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Habib Luthfi Ajak Masyarakat Bersatu Jaga Nasionalisme, Jangan Mau Dipecah Belah
- Dosen FISIP UPNVJ Gelar Pelatihan Nasionalisme untuk PMI di Malaysia
- Southgate Resmi Mundur dari Timnas Inggris
- Final EURO 2024 Spanyol vs Inggris: Rodri Mengemban Peran Kunci sebagai 'Komputer'