Nasionalisme Bola
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Namun, keberagaman etnis dan budaya tidak mengubah wajah sepak bola Eropa.
Belum pernah ada keselarasan seperti itu di antara pendukung negara-negara yang berbeda seperti kejuaraan tahun ini.
Namun, semangat karnaval, terlihat dari berdampingannya bendera Turki dan Jerman di jalanan Jerman.
Nasionalisme masih tetap hidup, bahkan ketika semangat Eropa baru telah lahir. Namun, paling tidak, identitas nasional Eropa tidak lagi begitu diwarnai oleh ingatan perang.
Ketika Inggris mengalahkan Jerman, generasi suporter milenial Inggris tidak mengaitkannya dengan D-Day dan pendaratan Normandia.
Ketika tim-tim raksasa bertumbangan, sekarang saatnya muncul kekuatan-kekuatan baru yang sebelumnya tidak dijagokan.
Euro 2020 akan menjadi momentum penting nasionalisme baru Eropa.
Mungkin, juara baru akan lahir, dan generasi suporter baru akan menyambutnya dengan gegap gempita, tanpa mengaitkannya dengan sejarah masa silam. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Euro 2020 akan menjadi momentum penting nasionalisme baru Eropa. Mungkin, juara baru akan lahir.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Habib Luthfi Ajak Masyarakat Bersatu Jaga Nasionalisme, Jangan Mau Dipecah Belah
- Dosen FISIP UPNVJ Gelar Pelatihan Nasionalisme untuk PMI di Malaysia
- Southgate Resmi Mundur dari Timnas Inggris
- Final EURO 2024 Spanyol vs Inggris: Rodri Mengemban Peran Kunci sebagai 'Komputer'