Nasionalisme Jangan Mendewakan Tokoh
Sabtu, 27 Oktober 2012 – 19:29 WIB

Nasionalisme Jangan Mendewakan Tokoh
"Ada nasionalisme Soekarno. Ada yang nasionalisme ekonomi Hatta, Soepomo. Nasionalisme tanah air tidak ada," ujar Natalis.
Partai politik pun dianggap memanfaatkan hal ini dengan menjual fantisme terhadap nasiolisme tokoh-tokoh tersebut. Hal ini dikhawatirkan mengubah demokrasi Indonesia menjadi lebih mirip sebuah dinasti.
"Ketika seorang Soekarno didewakan sebagai pemilik nasionalisme, maka yang muncul adalah trah nasionalisme Soekarno sebagai pemilik NKRI. Nanti bisa saja muncul trah Gusdur atau mungkin trah nasionalisme religius SBY. Nasionalisme malah menjadi menghambakan seseorang," tegas Natalis. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kaum muda selalu membanggakan diri memiliki pikiran terbuka, modern dan independen. Namun pada kenyatannya, pemuda Indonesia masih terjebak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Senada dengan Pramono, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman
- SMSI Gelar Seminar Nasional, Tunda Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan
- AIPKI: Kasus Pemerkosaan di RSHS Bandung Harus Jadi Pengingat untuk Benahi Sistem PPDS
- KPK Tahan Eks Dirut Inalum Terkait Kasus di PT PGN yang Rugikan Negara Rp200 Miliar
- Soal Kemungkinan Objek Seksualitas Lain dari Dokter Priguna, Polda Jabar Ungkap Temuan Ini
- Pramono Anung Batal Operasikan Tebet Eco Park 24 Jam, Ini Penyebabnya