Nasir: 8,8% Pengangguran Merupakan Sarjana Anyar
jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir terus mendorong peningkatan daya saing bangsa, sebagai upaya menekan angka pengangguran.
Di bidang pendidikan tinggi, ia menyampaikan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam menyiapkan tenaga kerja terampil dan berpendidikan tinggi serta berwawasan global.
"Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan sumberdaya yang mampu bersaing secara global," ujar Menteri Nasir di Jakarta, Minggu (25/3).
Nasir menyampaikan setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah sarjana, tapi sedikit yang langsung diterima bekerja dan jadi pengangguran.
"Sekitar 8,8 persen dari total 7 juta pengangguran di Indonesia merupakan sarjana yang menganggur pascalulus. Ini sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Untuk itu, memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas merupakan agenda utama pemerintah ke depan dalam membuat kebijakan.
“Kita telah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era disrupsi teknologi, era berbasis Cyber Physical System. Ini merupakan tantangan baru yang dihadapi oleh negara-negara di ASEAN untuk menyiapkan SDM nya," ucapnya. (esy/jpnn)
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan jumlah pengangguran yang merupakan sarjana baru lulus kuliah cukup banyak.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Debat Pilgub Banten, Paslon Nomor Urut 1 & 2 Adu Gagasan Soal Pengentasan Pengangguran
- Gelar Wisuda ke-XIV, Universitas Bakrie Lahirkan 882 Generasi Unggul yang Siap Membangun Negeri
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Andra-Dimyati Pakai Jurus Ini untuk Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Banten
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran