Nasruddin Tewas Ditembak Dua Pistol
Jumat, 23 September 2011 – 05:35 WIB
Dasar pernyataan Widodo adalah dari berita acara pemeriksaan laboratoris kriminalistik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Satu peluru memiliki berat 9,605 gram dan satunya 5.855 gram. Peluru yang belum ditembakkan memiliki berat 10.1 gram.
"Peluru pertama menunjukkan bahwa dia sangat mendekati utuh. Sedangkan peluru kedua seperti berupa serpihan karena melalui medium keras sebelum sampai ke korban," katanya.
Meski ukuran peluru sama, Widodo juga menyebutkan bahwa dua peluru tersebut berasal dari dua senjata yang berbeda. Bahkan kendati merek dan jenis senjata sama, dua peluru itu berasal dari dua senjata berbeda. Sebab, masing-masing senjata sudah meninggalkan bekas "sidik jari" pada masing-masing peluru. "Sidik jari" itu, kata Widodo, muncul karena laras masing-masing senjata berbeda.
Dalam setiap pembuatan senjata, satu senjata dan lainnya tidak selalu sama karena kualitas penempaan besi senjata yang berbeda. Karena itu, masing-masing akan memiliki fingerprint sendiri-sendiri. "Dari dua anak peluru ini terlihat bahwa dua peluru ini keluar dari dua senjata yang berbeda," kata Widodo.
JAKARTA - Kejanggalan dalam kasus pembunuhan bos PT Rajawali Putra Banjaran Nasruddin Zulkarnaen semakin kentara. Dalam sidang lanjutan peninjauan
BERITA TERKAIT
- BEST Outlook 2025, Sejumlah Tantangan yang Akan Dihadapi Menuju Indonesia Emas 2045
- Prabowo Pangkas Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp 10 Ribu Per Porsi
- HKN Ke-60, Tangsel Berkomitmen Capai Kota Sehat Bertaraf Internasional
- Dukung Kenaikan Gaji Guru, GP Ansor Soroti Nasib Honorer dan Penerapan yang Merata
- Rampung Diperiksa, PK Alex Semoga Jadi Momentum Perbaikan Sistem Peradilan
- 26 Pati Polri Naik Pangkat, 2 Irjen Resmi jadi Komjen