Natal Momen Utuhkan Keluarga
jpnn.com - JAKARTA - Umat Kristiani diimbau menerapkan nilai-nilai peringatan Natal tahun ini dalam keluarga. Hal itu terkait dengan tema besar Natal 2014, yakni Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga.
Tema tersebut dipilih karena semakin banyak fenomena negatif di dalam keluarga sehingga perlu diperbaiki.
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menjelaskan, masalah-masalah dalam keluarga itu antara lain sifat materialistis, konsumerisme, dan arus globalisasi. "Sifat-sifat negatif itu harus terus diperangi," tuturnya kepada Jawa Pos kemarin (23/12).
Selain itu, dia mengamati banyak keluarga yang bercerai, berpendidikan rendah, dan terjerat kemiskinan.
Pendeta Gomar menerangkan, dalam momen Natal tahun ini, umat kristiani diajak kembali mengingat kehadiran Allah di dunia dalam diri Yesus Kristus melalui keluarga Maria dan Yosef. "Intinya adalah kita diingatkan untuk mengutuhkan keluarga lagi," ucapnya.
Gomar berharap tema besar perayaan Natal tahun ini benar-benar diinternalisasi umat yang merayakan. Sehingga keluarga bisa menjadi tempat perjumpaan dengan Allah. Keluarga menjadi penebar sukacita. Baik itu sukacita kepada anggota keluarga maupun masyarakat di sekitarnya.
Gomar juga berharap umat kristiani merayakan Natal tahun ini dengan suasana yang sederhana. Sebab, masih banyak masyarakat Indonesia yang dalam kesusahan. Selain itu, Gomar menuturkan, Yesus ada di bumi kali pertama juga dalam keadaan sederhana.
Dihubungi terpisah, rohaniwan Romo Benny Susetyo mengatakan bahwa Natal membawa pesan damai, bukan hanya kepada umat Nasrani, tetapi juga seluruh umat manusia. Menurut dia, pesan damai Natal tersebut juga dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Khususnya di Indonesia, Benny berharap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke depan mampu membawa bangsa Indonesia menuju kesejahteraan masyarakat. "Saya berharap Jokowi bisa memberikan kesejahteraan, keamanan, dan mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat," kata Benny saat dihubungi Jawa Pos.
Bukan hanya kepada pemerintah, Benny juga meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada pemerintahan baru untuk bekerja memenuhi hak-hak masyarakat. "Masyarakat juga harus memiliki komitmen bersama untuk membentuk pemerintahan yang berwibawa sehingga dapat memberikan rasa aman kepada mereka," tutur Benny.
Sementara itu, Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam menjelaskan, dalam menyambut Natal besok, masyarakat beragama diminta saling menghargai dan menghormati.
"Umat Islam, misalnya, harus menyadari ada umat kristiani yang memiliki keyakinan merayakan Natal," ujar mantan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag tersebut kemarin.
Mantan rektor IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya itu menambahkan, selama ini partisipasi masyarakat dalam pengamanan Natal terus tumbuh. Di antara yang sering dia amati adalah keterlibatan pemuda-pemuda Islam dalam pengamanan gereja-gereja saat pelaksanaan misa Natal.
Sampai saat ini Nur Syam belum mendapatkan laporan adanya gangguan perayaan menyambut Natal. Dia juga menjelaskan, sampai saat ini belum ada agenda rapat koordinasi dengan kepolisian terkait potensi gangguan keamanan selama perayaan Natal. Dia berharap urusan keamanan itu bisa dijaga aparat kepolisian secara profesional. (wan/dod/idr/dyn/c9/kim)
JAKARTA - Umat Kristiani diimbau menerapkan nilai-nilai peringatan Natal tahun ini dalam keluarga. Hal itu terkait dengan tema besar Natal 2014,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus