Natal-Tahun Baru Listrik Jangan Padam
Senin, 21 Desember 2009 – 07:52 WIB
Natal-Tahun Baru Listrik Jangan Padam
MEDAN -- Listrik padam di wilayah Sumut mirip minum obat, bisa tiga kali sehari, dalam jangka waktu yang cukup lama. Gubernur Sumut Syamsul Arifin kejadian seperti itu berlangsung saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2010. Karenanya, dia mengingatkan pihak PLN, agar listrik tidak padam di hari yang penting bagi umat Kristiani itu. Sementara Humas PLN Wilayah I Sumut, Raider Sigalingging belum bisa dikonfirmasi terkait kesiapan pihak PLN mengantisipasi tidak terjadinya padamanya listrik pada Natal dan Tahun Baru dan Natal. Sudah ditelpon dan di-SMS, namun belum juga ada jawaban.
Selama ini, sejak hampir lima tahun lalu, Sumut terus mengalami krisis listrik sebesar 300 Mega Watt yang terjadi saat Waktu Beban Puncak (WBP) antara pukul 19.00 sampai 23.00. Krisis terjadi akibat sejumlah progres pembangunan pembangkit listrik mengalami kemunduran dari rencana semula yang sudah ditargetkan. Syamsul mengaku bisa memahami perasaan umat Kristiani yang resah, khawatir jika listrik byar pet di hari Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga:
“Saya menyadari bahwa banyak warga khususnya umat Kristiani yang resah saat ini akibat listrik kembali padam. Padahal manajemen PLN Sumut sebelumnya sudah menjamin tidak akan ada pemadaman menjelang Natal dan Tahun Baru 2010. Karenanya, saya akan tanyakan langsung masalah ini kepada pihak PLN Sumut,” ucap Syamsul menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Gubernur Sumut akhir minggu kemarin.
Baca Juga:
MEDAN -- Listrik padam di wilayah Sumut mirip minum obat, bisa tiga kali sehari, dalam jangka waktu yang cukup lama. Gubernur Sumut Syamsul Arifin
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar