Natalius Pigai: Papuafobia Sudah Menjamur di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis kemanusiaan asal Papua Natalius Pigai berharap negara mampu mendorong terciptanya situasi aman dengan cara persuasif. Harapan itu diungkapkan Pigai menyusul rentetan kejadian di Malang, Surabaya, Jawa Timur hingga Manokwari, Papua Barat.
"Negara sejatinya mendorong terciptanya situasi yang aman dan kondusif dengan pendekatan persuasif dan bermartabat," kata Pigai dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Selasa (20/8).
Rentetan kejadian di Malang, Surabaya, hingga Papua bermuara dari dugaan penghinaan bendera merah putih. Kejadian itu diduga terjadi di Surabaya.
Organisasi massa sekitar menduga penghinaan bendera dilakukan mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang. Atas Dugaan itu, mahasiswa asal Papua dipersekusi.
BACA JUGA: Massa di Depan Istana Merdeka Minta Ketegasan Jokowi soal Kasus Papua
Ormas tertentu lantas mengepung asrama mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang. Dalam pengepungan itu, ormas juga melakukan penghinaan tidak pantas kepada mahasiswa.
Buntut aksi penghinaan, masyarakat Papua di Manokwari bereaksi. Mereka melakukan aksi protes keras di Manokwari. Satu di antaranya, masyarakat Papua melakukan tindak rusuh di Manokwari.
Pigai menduga, aksi penghinaan di Surabaya yang menyulut kerusuhan di Manokwari, sebagai bentuk fobia terhadap orang Papua.
Aktivis kemanusiaan asal Papua Natalius Pigai berharap negara mampu mendorong terciptanya situasi aman dengan cara persuasif.
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani