NATO Dituding Sengaja Bunuh Putra Kadhafi
Senin, 02 Mei 2011 – 08:28 WIB
BENGHAZI - Tewasnya sang putra bungsu, Saif Al Arab Kadhafi, dan tiga cucu gara-gara serangan udara NATO kemarin dini hari WIB mungkin memang menjadi pukulan berat bagi Muammar Kadhafi. Tapi, NATO juga tidak bisa menyebut "pembunuhan" itu sebagai keberhasilan. Menurut Ibrahim, yang dilakukan oleh NATO dengan serangan yang disengaja untuk membunuh Kadhafi itu jelas-jelas melanggar hukum internasional. "Juga jelas melanggar aturan moral dan prinsip mana pun," tegasnya dalam jumpa pers di Tripoli.
Sebab, yang didapatkan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut setelah serangan maut ke rumah Saif di Tripoli itu adalah sederet kecaman. Yang pertama tentu saja datang dari pemerintah Libya. Mereka dengan tegas menyebut NATO sengaja mengincar nyawa Kadhafi. Pun, itu berarti jelas melanggar Resolusi PBB No 1973 yang menegaskan bahwa keterlibatan pasukan koalisi internasional "yang kemudian tugasnya diambil alih NATO" di Libya semata bertujuan melindungi warga sipil.
"Bagaimana (serangan) itu disebut sebagai perlindungan kepada warga sipil? Tuan Saif Al Arab adalah warga sipil, seorang mahasiswa. Dia sedang bermain-main dengan keponakan-keponakannya dan berbincang dengan ayah-ibunya serta tamu lain saat diserang dan terbunuh," kata Moussa Ibrahim, juru bicara pemerintah Libya, seperti dikutip BBC.
Baca Juga:
BENGHAZI - Tewasnya sang putra bungsu, Saif Al Arab Kadhafi, dan tiga cucu gara-gara serangan udara NATO kemarin dini hari WIB mungkin memang menjadi
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas