NATO Dituding Sengaja Bunuh Putra Kadhafi
Senin, 02 Mei 2011 – 08:28 WIB
Kabar kematian anak Kadhafi itu disambut meriah di basis pemberontak di Benghazi dan Misrata. Mereka merayakannya dengan menembakkan senapan ke udara. Tapi, tetap saja ada sedikit keraguan: Jangan-jangan itu cuma taktik Kadhafi untuk menarik simpati.
Satu hal yang pasti, kematian Saif tersebut belum akan menghentikan krisis di Libya. Yang mungkin akan menjadi faktor penentu adalah minyak dan uang.
Seperti dilaporkan oleh Independent, saat ini Tripoli dan wilayah barat Libya yang masih dikontrol Kadhafi mengalami krisis suplai minyak. Antrean mendapatkan bahan bakar bisa mencapai 2 kilometer dan harus dijaga ketat.
Sedangkan kalangan pemberontak mengalami defisit keuangan. Dari keseluruhan total dana yang dibutuhkan, mereka mengaku saat ini hanya mengantongi 40 persen dana. (c11/ttg)
BENGHAZI - Tewasnya sang putra bungsu, Saif Al Arab Kadhafi, dan tiga cucu gara-gara serangan udara NATO kemarin dini hari WIB mungkin memang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 20 Siswa Tewas Terbakar dalam Bus Wisata di Thailand
- Jokowi Dinilai Konsisten Mendukung Kemerdekaan Palestina
- Modernisasi Militer China Jadi Tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara
- 3 Daerah di Beirut Lebanon Diserang Israel Sepanjang Malam
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia