NATO Ingin Mempererat Kerja Sama dengan Negara Kawasan Indo-Pasifik
jpnn.com, LONDON - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg, Kamis, mengatakan bahwa aliansi tersebut berencana untuk bekerja sama "lebih erat lagi" dengan mitra-mitra di Indo-Pasifik.
"Kami ... berencana untuk bekerja lebih erat dengan mitra kami di Indo-Pasifik, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan, termasuk teknologi siber dan melawan ancaman hibrida," kata Stoltenberg.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di ibu kota Republik Ceko, Praha, di mana pertemuan informal para menteri luar negeri NATO yang berlangsung selama dua hari terjadi.
Menyinggung situasi di lapangan di Ukraina, Sekjen NATO itu menyatakan bahwa Ukraina terus berperang dengan "berani" namun tantangan yang mereka hadapi "lebih besar dan terus bertambah."
"Ukraina masih bisa menang, tapi hanya dengan dukungan kuat yang berkelanjutan dari sekutu NATO," katanya.
Berbicara tentang agenda pertemuan tersebut, Stoltenberg mengatakan: "Pada pertemuan tingkat menteri kami, pertemuan tingkat menteri luar negeri besok, kami juga akan membahas bagaimana mengatasi ketidakstabilan di wilayah selatan kami, termasuk ancaman terorisme yang terus berlanjut."
Apa yang terjadi di Asia penting bagi Eropa
Pada konferensi bertajuk 75 tahun NATO: Bagaimana menjaga jalur, Stoltenberg berbicara tentang hubungan antara Rusia, Korea Utara, China dan Iran dan berkata: "Apa yang terjadi di Eropa penting bagi Asia, apa yang terjadi di Asia penting bagi Eropa."
NATO berpandangan bahwa apa yang terjadi di Eropa penting bagi Asia, dan apa yang terjadi di Asia penting bagi Eropa
- BIMP-EAGA Berpotensi jadi Nexus Perdagangan di Indo-Pasifik
- Amerika Parkir Rudal di Jerman, Warga Lokal Merasa Tidak Nyaman
- NATO Tak Akan Pernah Membiarkan Rusia Menang
- Sekjen NATO Sebut China Sangat Berbahaya bagi Stabilitas Eropa
- NATO Pastikan Tak Ada Pengiriman Pasukan ke Ukraina
- China Kembali Berulah, Situasi di Eropa Makin Keruh