NATO Tak Akan Pernah Membiarkan Rusia Menang
jpnn.com - Sekretaris Jenderal Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO tidak boleh membiarkan Rusia menang dalam konflik di Ukraina karena hal itu akan menjadi ancaman terbesar bagi blok militer tersebut.
"Biaya terbesar dan risiko terbesar adalah jika Rusia menang di Ukraina. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata pemimpin NATO itu pada kegiatan Perayaan Ulang Tahun ke-75 NATO di Washington pada Selasa.
Konflik Ukraina adalah "krisis keamanan terbesar dalam beberapa generasi," kata Stoltenberg.
Dia menambahkan bahwa kemenangan Moskow juga akan "membuat berani" para musuh NATO lainnya, termasuk Iran, Korea Utara, dan China.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa dukungan NATO untuk Ukraina "bukanlah hal yang pasti" karena datang dengan biaya dan risiko, dan tidak ada "pilihan bebas risiko dalam perang."
"Ukraina telah menunjukkan keberanian yang luar biasa, dan sekutu NATO telah memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar dia.
Stoltenberg juga mengatakan dukungan NATO untuk Ukraina bukan hal yang sederhana mengingat biaya dan risiko yang mesti dihadapi negara-negara anggota aliansi yang memberi dukungan untuk Ukraina.
"Tetapi mari kita jujur, bahkan dukungan kita untuk Ukraina bukanlah hal yang pasti, itu tidak sederhana, karena dukungan kita datang dengan biaya dan risiko," katanya. (ant/dil/jpnn)
Kemenangan Rusia juga akan membuat para musuh NATO lainnya makin percaya diri, termasuk Iran, Korea Utara, dan China.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia