NATO Tuding Kadhafi Gunakan Tameng Manusia
Tanggapi Kritik Lamban Lindungi Oposisi Libya
Kamis, 07 April 2011 – 12:22 WIB
AJDABIYA - Belum genap dua pekan mengambil alih kendali pimpinan pasukan koalisi dalam serangan udara atas Libya, NATO menuai kritik. Gerilyawan dan warga sipil Libya kemarin (6/4) menganggap pasukan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang beranggota 28 negara di Eropa dan Amerika Utara tersebut lamban dan tidak becus dalam melindungi mereka. Mohamed el-Masrafy, salah seorang anggota pasukan khusus gerilyawan Libya, mengeluhkan ketidakberdayaan NATO membalas serangan pasukan Kadhafi dalam bentrok di Kota Ajdabiya. Meski siaga dengan pesawat udara dan amunisi, tutur dia, pasukan NATO tidak berbuat banyak. Bahkan, mereka nyaris tidak membalas serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah.
NATO membantah anggapan itu. Juru Bicara NATO Carmen Romero menolak jika pihaknya dikatakan tidak melakukan apa pun untuk melawan serangan tentara Kadhafi. "Situasi di lapangan berkembang. Tentara Kadhafi mengubah taktik serang. Mereka menggunakan warga sipil sebagai tameng," papar dia dari markas NATO di Kota Brussels, Belgia, kemarin.
Baca Juga:
Menurut Romero, pasukan Kadhafi menyembunyikan tank dan kendaraan militer mereka di permukiman warga sipil. Mereka juga memarkir kendaraan-kendaraan perang di antara mobil-mobil warga. Bahkan, tentara Kadhafi menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia untuk menghindari serangan koalisi. "Menarget pasukan Kadhafi bukanlah perkara mudah," terangnya.
Baca Juga:
AJDABIYA - Belum genap dua pekan mengambil alih kendali pimpinan pasukan koalisi dalam serangan udara atas Libya, NATO menuai kritik. Gerilyawan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan