Navigasi Pendidikan Setelah Pemilu 2024
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

jpnn.com - Pendidikan pasca-Pemilu telah menjadi sumber tanda tanya bagi banyak pihak, terutama terkait potensi perubahan dalam kurikulum.
Pertanyaan mendasar muncul: apakah kurikulum akan mengalami transformasi atau tetap berada pada jalur yang sudah ada?
Dalam pandangan filosofis, Kurikulum Merdeka mungkin perlu diperkaya. Namun, sebagian berpendapat bahwa struktur kurikulum di dalamnya sudah memadai.
Tantangan kini muncul pada keputusan pemerintah baru hasil Pemilu 2024: apakah akan mempertahankan atau mengubah kurikulum yang telah ada?
Keputusan untuk tidak mengubah kurikulum setiap kali terjadi pergantian menteri menjadi sebuah tantangan strategis yang perlu dihadapi dengan cermat.
Perubahan dalam kepemimpinan pemerintah sering kali membawa pergeseran kebijakan, dan dalam konteks pendidikan, hal ini bisa mencakup revisi kurikulum.
Namun, mempertahankan konsistensi dalam kurikulum memiliki dampak positif yang signifikan.
Setiap kali terjadi perubahan, baik itu dalam struktur maupun konten di dalamnya, melibatkan serangkaian proses panjang yang melibatkan banyak ahli, pendidik, dan pakar bidang pendidikan.
Tantangan kini muncul pada keputusan pemerintah baru hasil Pemilu 2024, apakah akan mempertahankan atau mengubah kurikulum yang telah ada?
- Waka MPR Ibas Berharap Sekolah Rakyat Dibangun di Pacitan, Minta Bupati Siapkan Lahan
- Wakil Ketua MPR Minta Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun Dipersiapkan dengan Baik
- Kemnaker dan Kemendikdasmen Teken MoU Sinkronisasi Pendidikan dan Ketenagakerjaan
- Verrell Bramasta: Pendidikan Adalah Kunci untuk Menciptakan Generasi Unggul
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital
- Waka MPR Bicara Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan di Indonesia