Nawal, Film Menolak Lupa Sejarah Kelam Aksi 1998
jpnn.com - SEJARAH tak bisa diulang, tetapi bisa terus diingat. Sayangnya anak muda dan bangsa Indonesia cepat lupa terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di negeri ini.
Namun sekumpulan anak muda Bogor ini justru punya pandangan berbeda. Mereka memang tidak mengalami masa-masa reformasi 1997-1998, meskipun ada yang sudah lahir baru berusia balita.
Namun, mereka berusaha menolak lupa dengan apa yang pernah terjadi pada era tersebut. Bahwa ada sejumlah orang yang hilang atau dihilangkan paksa di tengah gelombang reformasi yang sedang di perjuangkan demi adanya perubahan di negeri ini.
BACA JUGA : Ikut Aksi Kamisan, Glenn Cs Tuntut Penuntasan Kasus HAM
Penculikan aktivis pada 1997-1998 meninggalkan luka mendalam. 21 tahun sudah berlalu, penuntasan kasus penculikan aktivis belum juga menemukan titik terang.
Komnas HAM mencatat ada 23 aktivis pro demokrasi yang menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa pada 1997-1998.
Sembilan orang dilepaskan oleh penculik setelah mengalami penyiksaan. Sementara 13 orang lainnya hingga saat ini masih hilang.
Terinspirasi fakta sejarah tersebut, sekumpulan anak muda Bogor memproduksi sebuah film pendek berjudul Nawal berasal dari kata yang dibaca terbalik, Lawan.
Komnas HAM mencatat ada 23 aktivis pro demokrasi yang menjadi korban penculikan dan penghilangan paksa pada 1997-1998.
- Soroti Kegagalan Jokowi, Aktivis '98 Dorong Petisi Penuntasan Peristiwa 27 Juli
- Jokowi Hapus Cita-cita Reformasi yang Dibangun Sejak 1998
- Aktivis '98 Beri Rapor Merah untuk Rezim Jokowi: Demokrasi Buruk, KKN Begitu Vulgar
- 26 Tahun Reformasi, Aktivis '98: Kejamnya Orde Baru Tidak Boleh Dilupakan
- Peringati Reformasi, Aktivis Minta Rezim Baru Tidak Membelokkan Sejarah
- TPPO di Sulteng Sangat Meresahkan, Pemerintah Harus Turun Tangan