Nazar: Sukamiskin itu Guantanamo-nya Indonesia
Mengaku tak Bisa Jalanankan Bisnis dari Dalam Lapas
jpnn.com - JAKARTA - Terpidana korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang Sumatera Selatan, M. Nazaruddin membantah kabar yang menyebutnya masih mengendalikan bisnis dan sejumlah perusahaannya dari balik jeruji penjara di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Sebagai narapidana, Nazaruddin mengaku tak leluasa.
Pria yang karib disapa Nazar itu beralasan tidak bisa berlaku seenaknya di Sukamiskin apalagi mengendalikan bisnis. Sebab, menurut dia, penjagaan di Sukamiskin seperti di penjara Guantanamo, Kuba. Penjara Guantanamo adalah sebuah penjara milik Amerika Serikat yang terintegrasi dengan militer dan letaknya di Teluk Guantanamo Kuba.
Di sana penjagaan sangat maksimum dan biasanya untuk memenjarakan para terpidana teroris dan juga gembong narkoba. "Macam mana saya bisa, Sukamiskin itu Guantanamonya Indonesia," ujar Nazar, kepada wartawan, di Kantor KPK, Jumat (2/8).
Dia menegaskan, penjagaan di lapas tempat sejumlah koruptor menikmati hari-harinya itu begitu ketat. Karenanya, Nazar mengklaim tidak bisa mengendalikan bisnis dari Sukamiskin. "Jadi tidak bisa," tegas bekas Bendahara Umum Partai Demokrat ini.
Apalagi, dia menyebut Lapas Sukamiskin menjadi perhatian pemerintah, termasuk Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Bagaimana bisa, yang mengawasi Wamen (Wamenkum HAM Denny Indrayana)," kata Nazaruddin. (boy/jpnn)
JAKARTA - Terpidana korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang Sumatera Selatan, M. Nazaruddin membantah kabar yang menyebutnya masih mengendalikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT TAS & SKI Kembangkan Teknologi Bahan Bakar Buatan Melalui Proses Plasmalysis
- Atasi Kemacetan, Kemenhub Bakal Hadirkan Bus Khusus Rute Puncak, Tarif Murah
- Pria Asal Bandung Kena Tipu Bisnis Jual Beli Handphone, Rugi Rp 30 Miliar
- Natal 2024 GBI HMJ: Hidup dalam Kasih Kristus
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Lontaran Batu Pijar
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan