Nazaruddin, Elite Demokrat yang Terseret Kasus Suap Sesmenpora (1)
Keluarga Kaya di Siantar, Bangkrut setelah Ortu Meninggal
Sabtu, 28 Mei 2011 – 08:08 WIB
"Pokoknya keluarga mereka itu pebisnis tangguh. Era kejayaan mereka pada 1980-an hingga 1990-an. Ayah Nazaruddin-lah yang menyuplai bahan-bahan bangunan untuk pembangunan gedung-gedung di Pemkab Simalungun. Warga Sipisis hingga Tanah Jawa mengambil pasir dan batu padas dari ayah Nazaruddin," tuturnya.
"Keluarga Nazaruddin mengalami kemerosotan bisnis sejak ayahnya meninggal. Mereka tidak bisa mengendalikan bisnis keluarga. Lalu, mereka pindah ke Pekanbaru," jelas perempuan yang menjadi pegawai Tata Usaha SMP Teladan itu.
Sepengetahuan dia, Abdul Latif mengalami sakit saat mengurus salah satu sopirnya yang menabrak warga. Saat itu Abdul Latif berada di Pengadilan Negeri (PN) Simalungun dan tiba-tiba penyakitnya kambuh. Dia dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia di Kota Siantar. Sedangkan ibu Nazaruddin meninggal dunia lima tahun kemudian. "Keluarga mereka mau meminjamkan uang kepada warga. Jika tidak mampu mengembalikan, tidak dipaksa," tambahnya.
Sementara itu, Mishun mengaku menjadi sopir pada keluarga Nazaruddin pada 1975?1978. Saat itu, kata dia, kendaraan angkutan milik keluarga tersebut 14 unit. Di antaranya, 6 unit truk Toyota dan 8 unit Chevrolet. Orang tua Nazaruddin dilaporkan paling kaya saat itu dengan memiliki usaha penyuplai pasir dan batu padas untuk bangunan-bangunan milik pemerintah.
Muhammad Nazaruddin mendadak terkenal setelah nama mantan bendahara umum Partai Demokrat itu "dicokot" tersangka suap Sesmenpora Mindo
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408