Nazaruddin, Elite Demokrat yang Terseret Kasus Suap Sesmenpora (2-Habis)
Tak Pernah Turun ke Jember sejak Lolos Senayan
Minggu, 29 Mei 2011 – 08:08 WIB
Budi Utomo, koordinator Foreks, meminta DPC PD Jember meniru langkah DPP PD yang menonaktifkan Nazaruddin. "Adanya pernyataan di media massa bahwa perusahaan berada di bawah pengawasan KPK itu mengurangi kredibilitas Demokrat," ungkap Budi.
Karena itu, Foreks meminta DPC PD Jember mengambil sikap. "Kalau tidak direspons, kader bawah akan protes dan tidak percaya lagi. Kalau ketua DPC tidak segera mengambil tindakan tegas, akan muncul letupan," ujarnya.
Eko Purwanto, salah seorang pengurus DPC Partai Demokrat, menjelaskan soal penonaktifan Ayub menjadi domain DPP PD. "Itu bukan kewenangan DPC, tetapi DPP PD. SK DPC juga berasal dari DPP PD," ungkapnya. Karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah tersebut kepada DPP.
Sebagaimana diketahui, episentrum kasus suap Sesmenpora Wafid Muharam terkait pembangunan wisma atlet memang berada di Jakarta. Tapi, gelombang kasus itu terasa hingga Jember. Sebab, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Jember Ayub Khan tercatat sebagai salah seorang komisaris PT Anak Negeri, rekanan yang mengerjakan pembangunan proyek Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang senilai Rp 191 miliar.
Tidak hanya di kampung halaman, Siantar, Sumatera Utara, warga Jember juga menyoroti kasus Muhammad Nazaruddin. Sebab, sejak terpilih dari daerah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408