Nazaruddin, Elite Demokrat yang Terseret Kasus Suap Sesmenpora (2-Habis)
Tak Pernah Turun ke Jember sejak Lolos Senayan
Minggu, 29 Mei 2011 – 08:08 WIB
Bila melihat kilas balik sepak terjang keduanya, jauh sebelum masa kampanye dimulai, sekitar awal 2008, berbagai spanduk Nazarudin dan Ayub terpampang di wilayah Jember dan Lumajang. Di pojok stiap spanduk terdapat gambar sosok pria berpeci dengan wajah keturunan Pakistan itu bersama Ayub. Spanduk-spanduk tersebut biasanya juga muncul saat peringatan hari besar agama atau hari besar nasional.
Awalnya tak banyak yang mengetahui sosok Nazarudin maupun Ayub. Yang diketahui sebatas Nazarudin adalah orang Jakarta Selatan dan seorang pengusaha dengan banyak perusahaan di Jawa dan luar Jawa. Hanya, belakangan diketahui bahwa Nazarudin adalah calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrat dengan nomor 1 untuk DPR dari dapil IV (Jember-Lumajang).
Untuk sosialiasi dan pengenalan diri, Nazar "panggilan akrab Nazarudin" lebih banyak mengandalkan berbagai media publikasi outdoor yang kreatif. Mendekati masa kampanye, Nazar menggencarkan pemasangan baliho berisi program pokok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Untuk pengenalan dirinya, Nazar pernah menggelontorkan puluhan ribu kaus di wilayah Jember dan Lumajang.
Tidak hanya itu. Nazarudin yang saat itu menjabat wakil ketua bendahara DPP Partai Demokrat juga melakukan road show ke sejumlah kiai dan tokoh-tokoh kunci di Jember dan Lumajang .
Tidak hanya di kampung halaman, Siantar, Sumatera Utara, warga Jember juga menyoroti kasus Muhammad Nazaruddin. Sebab, sejak terpilih dari daerah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408