Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia

Minim Pendonor, Tulang Sapi Bisa Gantikan Tulang Manusia

Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia
Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia
Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa depan orang lain. Dan, Nazly Hilmy PhD mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk hal satu ini.

TITIK ANDRIYANI, Jakarta

Di Indonesia, bank jaringan kali pertama didirikan oleh Pusat Aplikasi Teknologi Isotop Badan Tenaga Nuklir (Batan) Indonesia pada 1989 silam. Pendirinya seorang perempuan, Nazly Hilmy. Maka, tak salah bila banyak yang menyebut bahwa dia adalah pelopor berdirinya bank jaringan di Indonesia.

   

Pada akhir 1980-an, Nazly tergerak hatinya melihat makin banyaknya kebutuhan akan berbagai sel jaringan manusia. Misalnya, membran amnion atau selaput plasenta bayi yang sangat membantu merangsang pertumbuhan kulit saat luka. Atau sel jaringan tulang yang bisa mempercepat proses penyambungan tulang patah akibat kecelakaan.

   

Namun, saat itu belum ada satu pun lembaga yang memproduksi sel jaringan di Indonesia, apalagi dengan sterilisasi radiasi. "Fungsinya, bagaimana lembaga kami memproduksi sel secara masal," ujar Nazly di rumahnya kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain Batan, saat ini RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS Dr M. Djamil Padang sudah memiliki bank jaringan.

Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News