Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia
Minim Pendonor, Tulang Sapi Bisa Gantikan Tulang Manusia
Selasa, 04 Agustus 2009 – 07:44 WIB
Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa depan orang lain. Dan, Nazly Hilmy PhD mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk hal satu ini.
TITIK ANDRIYANI, Jakarta
Di Indonesia, bank jaringan kali pertama didirikan oleh Pusat Aplikasi Teknologi Isotop Badan Tenaga Nuklir (Batan) Indonesia pada 1989 silam. Pendirinya seorang perempuan, Nazly Hilmy. Maka, tak salah bila banyak yang menyebut bahwa dia adalah pelopor berdirinya bank jaringan di Indonesia.
Pada akhir 1980-an, Nazly tergerak hatinya melihat makin banyaknya kebutuhan akan berbagai sel jaringan manusia. Misalnya, membran amnion atau selaput plasenta bayi yang sangat membantu merangsang pertumbuhan kulit saat luka. Atau sel jaringan tulang yang bisa mempercepat proses penyambungan tulang patah akibat kecelakaan.
Baca Juga:
Namun, saat itu belum ada satu pun lembaga yang memproduksi sel jaringan di Indonesia, apalagi dengan sterilisasi radiasi. "Fungsinya, bagaimana lembaga kami memproduksi sel secara masal," ujar Nazly di rumahnya kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain Batan, saat ini RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS Dr M. Djamil Padang sudah memiliki bank jaringan.
Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala