Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia
Minim Pendonor, Tulang Sapi Bisa Gantikan Tulang Manusia
Selasa, 04 Agustus 2009 – 07:44 WIB
Sebelum mendirikan bank jaringan, perempuan 71 tahun itu sering mengikuti forum internasional. Pada 1976, dia bergabung dengan IAEA (International Atomic Energy Agency). Di situ dia mengikuti banyak proyek IAEA. Salah satunya proses sterilisasi radiasi atau menyeterilkan alat kesehatan dengan radiasi. Alat sterilisasi itu disebut iridiator. Selain itu, sel-sel yang tersimpan di bank jaringan perlu disterilkan dengan alat khusus.
Ketika itu, kata dia, Batan hanya memiliki empat iridiator. Karena itu, untuk mengembangkan alat ini agar bisa diproduksi dalam jumlah banyak, Batan mengalihkan teknologi ke swasta. Sebuah perusahaan swasta di Cibitung, Bekasi, dipercaya memproduksi iridiator. Setelah itu, ilmu tersebut terus berkembang. Pada 1983, sterilisasi radiasi produk bank jaringan mulai dilakukan. Empat tahun kemudian, bank jaringan mulai memproduksi berbagai sel jaringan seperti membran amnion maupun sel jaringan tulang. Setelah itu, produknya mulai dipasarkan. Untuk memasarkannya, Bank Jaringan Batan bekerja sama dengan beberapa rumah sakit. Misalnya, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan RS Dr M. Djamil Padang.
Dia menjelaskan, bank jaringan adalah organisasi kesehatan nirlaba. Tujuan didirikannya instansi itu untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mensterilkan sel jaringan tubuh manusia. Sel-sel ini akan sangat berguna bila terjadi tragedi kebakaran, kecelakaan, atau bencana alam yang mengakibatkan banyak korban luka.
Selain itu, keberadaannya akan membantu proses operasi. Tentu saja sesuai jenis operasi dan jenis sel yang tersimpan di bank jaringan. Lantaran instansi itu bersifat nirlaba, produk sel jaringan yang dihasilkan tidak diperjualbelikan. Penerima hanya mengganti biaya screening. "Tidak boleh ambil keuntungan," tegasnya.
Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408