Nazly Hilmy PhD, Pelopor Berdirinya Bank Jaringan di Indonesia
Minim Pendonor, Tulang Sapi Bisa Gantikan Tulang Manusia
Selasa, 04 Agustus 2009 – 07:44 WIB
Dia bersama rekan seprofesinya getol menyosialisasikan dan menjaring para pendonor. "Donor organ sifatnya sukarela, tak pernah ada paksaan. Kami hanya menyosialisasikan," ujar alumnus sekolah farmasi ITB itu.
Asosiasi itu menampung orang-orang yang bersedia mendonorkan organnya ketika meninggal dunia nanti. Pendonor diberi kartu keanggotaan. Mereka juga mengisi surat pernyataan siap mendermakan organnya ketika meninggal dunia. Selain itu, untuk mengantisipasi kekurangan donor organ tubuh, sejak beberapa tahun lalu bank jaringan mengadakan penelitian dengan memproses tulang sapi sebagai pengganti tulang manusia. Penelitian itu cukup berhasil. Ke depan, pengembangan tulang sapi akan semakin sering dilakukan.
Tergerak dengan apa yang digeluti selama ini, Nazly berkeinginan agar kelak juga bisa mendonorkan organ tubuhnya ketika meninggal dunia. "Saya siap jadi pendonor. Daripada tubuh saya tidak terpakai, lebih baik saya sumbangkan untuk menyelamatkan banyak orang," ungkapnya. Nazly merelakan beberapa bagian tubuhnya diambil untuk donor.
Agar instansi yang dipimpinnya terus bergerak maju, Nazly rajin bergabung dengan forum internasional. Sejak 1984, dia bergabung dengan Pacific Association of Tissue Bank. Tiap tahun Nazly mengikuti kongres. Bahkan, dia pernah menjabat sekretaris jenderal asosiasi tersebut selama tujuh tahun. Selama itu pula dia berkiprah mengembangkan instansinya.
Belum banyak orang Indonesia yang tergerak untuk mendonorkan organ atau sel jaringan tubuhnya. Padahal, kesadaran itu akan banyak menyelamatkan masa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408