Negara Bagian Victoria akan Bangun Pabrik Vaksin Berteknologi mRNA
"Kemampuan menggunakan teknologi mRNA ini pada pengobatan kanker, penyakit langka, dan pengobatan lainnya menjadi krusial dalam bidang kesehatan yang terus berubah," katanya.
"Teknologi ini merupakan jalan menuju masa depan," tambahnya.
Vaksinasi dimulai kembali
Program vaksinasi di Australia dengan menggunakan vaksin AstraZeneca telah dimulai lagi setelah sempat dihentikan sementara akibat adanya kejadian pembekuan darah.
Hari ini ada tiga lokasi vaksinasi massal yang dibuka di Victoria.
Baru sekitar 1,6 juta orang di Australia yang telah disuntik vaksin AstraZeneca dan Pfizer dari target 4 juta yang ditetapkan pemerintah sebelumnya.
Selain itu, ada keengganan sejumlah orang untuk melakukan vaksinasi akibat adanya efek samping dan rekomendasi badan obat-obatan Australia ATAGI agar mereka yang berusia di bawah 50 tahun sebaiknya diberikan vaksin buatan Pfizer dibanding vaksin AstraZeneca.
Survei Roy Morgan pada 11 April lalu menunjukkan 69 persen warga Australia bersedia menerima vaksinasi.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari .
Pemerintah negara bagian Victoria mengumumkan akan membiayai pembangunan pabrik vaksin berteknologi mRNA senilai A$50 juta (sekitar Rp500 miliar)
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu