Negara Bagian Victoria Usulkan Perbaikan Aturan Bagi Pekerja Pengantar Makanan

Sebuah aturan untuk melindungi sopir kendaraan berbasis aplikasi dan pengantar makanan bidang ekonomi gig sedang dibahas di negara bagian Victoria, Australia.
Aturan baru ini tetap dipertimbangkan walaupun negara bagian tersebut kalah kuat dengan hukum hubungan industri Australia.
Kajian kegiatan ekonomi gig di Victoria juga menunjukkan bahwa pengantar makanan memiliki hak yang terbatas sebagai pekerja.
Misalnya, karena dianggap sebagai kontraktor mandiri yang tidak terikat pada perusahaan, mereka tidak dapat mengakses dana pensiun, kompensasi bila menghadapi masalah, ataupun hak cuti sakit.
Namun kajian pemerintah setempat mengatakan bahwa di masa pandemi COVID-19, pekerjaan di bidang ekonomi gig terhitung penting karena cukup menghasilkan.
Masalah besar yang namun dihadapi mereka adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dari perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Waktu kerja panjang, haknya sedikit
Salah seorang pekerja ekonomi gig yang mengalaminya adalah Win.
Dia sudah bekerja sebagai pengantar barang atau makanan di Melbourne selama dua tahun.
Pengantar makanan di Australia tidak memiliki banyak hak seperti hak cuti sakit atau kompensasi
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Kabar Baik Bagi Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Australia
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina
- Istri Mantan Atlet Australia Ingin Suaminya Ikut Diadili dalam Kasus Prostitusi