Negara Bagian Victoria Usulkan Perbaikan Aturan Bagi Pekerja Pengantar Makanan
![Negara Bagian Victoria Usulkan Perbaikan Aturan Bagi Pekerja Pengantar Makanan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/abc/normal/2021/05/14/negara-bagian-victoria-usulkan-perbaikan-aturan-bagi-pekerja-0ivp.jpg)
Setiap harinya, Win bekerja dari tengah hari sampai jam 10 malam, setiap harinya dalam seminggu.
Dia mengatakan tidak keberatan bekerja dengan jam kerja panjang namun ingin mendapatkan perlindungan lebih baik, misalnya bila dia mengalami kecelakaan sepeda motor.
"Saya selalu merasa aman namun kadang ketika hujan saya agak sedikit khawatir," katanya.
Dalam pidato anggaran yang akan disampaikan minggu depan, Menteri Keuangan negara bagian Victoria Tim Pallas mengatakan akan mengalokasikan dana A$5 juta (sekitar Rp50 miliar) sebagai jawaban atas 20 rekomendasi yang disampaikan oleh tim kajian baru-baru ini, termasuk mengembangkan standar kondisi yang baik untuk para pekerja.
Pemerintah juga mendesak perusahaan yang mempekerjakan untuk lebih terbuka dan menciptakan standar yang bisa diketahui bersama.
Pemerintah Victoria juga akan membentuk badan baru untuk mengurus pekerja ekonomi gig agar dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi para pekerja lepasan tersebut.
Perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengantaran makanan dan minuman online, Menulog sudah mengumumkan melakukan model baru di mana pekerja mereka bisa mendapatkan hak lebih banyak.
UU Hubungan Perindustrian menyangkut pekerja di Australia diatur oleh pemerintah pusat di Canberra, bukan negara bagian.
Pengantar makanan di Australia tidak memiliki banyak hak seperti hak cuti sakit atau kompensasi
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter