Negara Dikarantina, Warga Antre Membeli Ganja
jpnn.com, DEN HAAG - Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Minggu (15/3) lalu.
Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.
AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.
"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.
"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.
Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.
Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.
"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.
Para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok selama masa isolasi Covid-19.
- Mengenang Thomas Stanford Raffles, Perintis Resident Court Dalam Sistem Juri di Hindia Belanda
- Tipuan Magelang
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Bea Cukai, BNN, dan KSOP Gagalkan Penyelundupan Ganja di Bangka Belitung
- Bea Cukai & BNN Ungkap Kasus Peredaran Gelap Narkotika
- Ojol Bekerja Sampingan Jadi Kurir Ganja 5,2 Kilogram