Negara Harus Jamin Kelancaran Perayaan Hari Besar Keagamaan

Namun, pemerintah juga harus memberikan guidance yang tegas agar atribut tersebut tidak menimbulkan keresahan di kalangan umat beragama.
Hery juga mengimbau segenap tokoh agama dapat membimbing umat agar bisa beragama secara arif dan substantif (rasa) tanpa menghilangkan pentingnya syi'ar dalam beragama.
"Pudarnya rasa keberagamaan kita harus menjadi keprihatinan nasional," tuturnya.
Mengingat kondisi nasional yang memanas beberapa bulan terakhir, menurut Hery, para pemimpin agama perlu bertemu dalam sebuah dialog nasional untukk mencapai rujuk nasional.
Yakni kembali bersama-sama menegaskan komitmen kebangsaan Indonesia.
"Saya mendukung gagasan KH. Ma'ruf Amin (Rais Aam PBNU) yang mengajak segenap elemen bangsa menggelar dialog nasional untuk menciptakan kerukunan nasional," ujar Hery.
"Para tokoh agama harus menempatkan agenda nasional sebagai prioritas agar bangsa ini tidak diombang-ambingkan oleh globalisasi konflik dalam segala bentuk dan turunannya," pungkasnya. (jos/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah kalangan mengaku prihatin dan menyayangkan aksi sweeping atribut Natal yang dilakukan anggota ormas Islam. Pasalnya, aksi tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia
- 4 Napi Dugem di Rutan Pekanbaru Dipindah ke Nusakambangan, 16 Sipir Diperiksa
- Menteri UMKM Maman Abdurrahman Jadi Calon Tunggal Ketum IKA Trisakti
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi