Negara Ini Menghentikan Pemberian Vaksin AstraZeneca Dosis Kedua
Kementerian mengaku akan menaikkan usia minimum untuk vaksin tersebut menjadi 45 tahun dan menghentikan dosis kedua bagi semua penerima vaksin.
Langkah itu digambarkan pihaknya sebagai "tindakan antisipasi dan proaktif" seraya menunggu penyelidikan regulator kesehatan.
Pihak AstraZeneca tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Vaksin AstraZeneca, yang disetujui di puluhan negara tetapi tidak di Amerika Serikat, berada dalam pengawasan ketat atas laporan kondisi --yang berpotensi fatal namun sangat langka-- pada sejumlah penerima vaksin. Kondisi itu juga dikaitkan dengan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson.
Penyelidik Chile pada April mengaku tidak menemukan kasus pembekuan darah di antara 2.200 partisipan dalam uji klinis AstraZeneca di negara Amerika Selatan itu.
Pada hari yang sama, kementerian juga membenarkan telah menerima laporan soal 30 orang yang mengalami kelelahan setelah menerima vaksin Cansino Biologics dosis tunggal serta laporan tiga orang jatuh pingsan.
Pejabat kesehatan masyarakat Paula Daza mengatakan hingga saat ini total 56.000 dosis vaksin buatan China itu telah diberikan di Chile dan semua orang yang melaporkan efek samping "kecil" kini berada di rumah dan dalam "kondisi baik-baik saja." (reuters/antara/jpnn)
Penghentian pemberian Vaksin AstraZeneca dosis kedua dihentikan hingga otoritas menyelesaikan penyelidikan pada seorang pria yang mengalami pembekuan darah.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- AstraZeneca & Good Doctor Berkolaborasi Dalam Pemanfaatan Aplikasi Kesehatan Digital
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Tingkat Kelahiran Bayi Prematur di Indonesia Masih Tinggi, AstraZeneca Edukasi Bahaya Infeksi RSV
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan