Negara Lain Buka Koridor Perjalanan, China Malah Perketat Perbatasan
jpnn.com, BEIJING - Saat sebagian besar negara membuka perbatasan, China justru memperketat kebijakan keimigrasian dan warga setempat tidak mudah bepergian ke luar negeri untuk urusan yang tidak mendesak guna mencegah meluasnya COVID-19 varian Omicron.
Untuk mengonsolidasikan pencegahan COVID-19, Badan Imigrasi Nasional China (NIA) menempatkan Beijing sebagai prioritas dan kebijakan anti-epidemi di Ibu Kota harus diterapkan secara ketat, demikian NIA dikutip Global Times, Jumat.
Sementara itu, otoritas Beijing membantah akan menerapkan penguncian wilayah (lockdown), tetapi hanya menyarankan warga untuk tetap tinggal di rumah.
Warga Ibu Kota juga diwajibkan melakukan tes PCR setiap hari di tempat-tempat yang disediakan atau di kios berbayar.
Kewajiban tes PCR yang sudah berlangsung sejak akhir April lalu dan belum diketahui sampai kapan itu berlaku untuk warga yang tinggal di beberapa distrik, yakni Chaoyang, Haidian, dan Fangshan.
"Warga yang tinggal di distrik-distrik itu disarankan bekerja dari rumah mulai Jumat dan tetap tinggal di rumah selama akhir pekan," kata juru bicara Pemerintah Kota Beijing Xu Hejian.
Otoritas juga menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan layanan pesan-antar tidak akan berhenti.
"Kami tidak tahu apakah kami bisa kembali bekerja pada hari Senin atau tidak," kata Chen Miao, staf perusahaan di Distrik Haidian, dikutip China Daily.
China saat ini berbanding terbalik dengan sebagian besar negara lainnya di dunia dalam hal pemulihan pascapandemi
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya