Negara Lain Tutup Pintu bagi WNI, Rizal Ramli Singgung Ironi Pemerintah Ogah Lockdown
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyindir pemerintah terkait kebijakan puluhan negara termasuk Malaysia yang melarang warga negara Indonesia (WNI) memasuki wilayah mereka.
Rizal melalui akunnya di Twitter, Minggu (6/9) menyebut kebijakan itu terhadap WNI itu merupakan sebuah ironi.
"Pemerintah tidak suka lock-down, tapi akhirnya Indonesia yang di-locked-down oleh negara-negara lain - what an irony," tulis Rizal di akun @RamliRizal.
Dalam twit itu Rizal menyertakan sebuah tautan berita tentang 59 negara yang tak mau dimasuki WNI. Kebijakan itu didasari kekhawatiran bahwa WNI yang datang akan membawa Covid-19.
Sebelumnya pemerintah Malaysia menutup pintu masuk bagi warga negara asing pemegang visa jangka panjang dari 23 negara yang berisiko tinggi terhadap COVID-19, termasuk dari Indonesia.
Menurut Dirjen Imigrasi Malaysia Indera Khairul Dzaimee Bin Daud, negerinya melarang masuk WNA dari negara-negara dengan jumlah kasus COVID-19 melebihi 150.000.
Negara yang masuk dalam daftar larangan imigrasi Malaysia itu antara lain Amerika Serikat, Brazil, India, Rusia, Peru, Kolombia, Afrika Selatan dan Indonesia. Saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Data pemerintah per Minggu (6/9) pukul 12.00 WIB memperlihatkan adanya 3.444 kasus positif Covid-19. Adapun jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 194.109.(fat/jpnn)
Mantan Menko Kemaritiman menanggapi pelarangan terhadap WNI masuk ke sejumlah negara termasuk Malaysia.
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA