Negara Mau Perang, Tim Sepak Bola Remaja Korsel Malah Enjoy di Pyongyang
jpnn.com - PYONGYANG - Tak semua warga Korea Selatan merasakan tegangnya hubungan negaranya dengan Korea Utara. Buktinya, di tengah dua negara darurat perang saudara, dua tim sepak bola Korsel malah enjoy di Pyongyang, Korea Utara.
Sekitar 24 jam setelah duo Korea sama-sama mengumumkan siap perang, perbatasan dijaga superketat. Namun ada warga Korsel, bahkan berusia 15 tahun ke bawah, yang tak peduli bahwa ketegangan negaranya berpotensi kecamuk perang.
Ya, dua tim sepak bola Korsel U-15 (Gyeonggi dan Gangwon) saat ini sedang mengikuti sebuah kompetisi yang dimulai sejak Jumat (21/8) hingga Senin (24/8), di Pyongyang. Selain Korsel, ajang ini juga diikuti dua tim dari Korea Utara, Tiongkok, Uzbekistan, Kroasia dan Brasil.
Jumat (21/8) pagi, di saat tensi Utara dan Selatan kian tinggi, tim Gyeonggi turun bertanding. Mereka mengalahkan tim dari Tiongkok 3-0 di Rungrado May Day Stadium. Dari 70.000 fans yang ada, mayoritas mendukung wakil Korsel.
Salah seorang pencetak gol tim Gyeonggi, Kang Min-Seung mengatakan, dia merasa terhormat bisa ikut menempatkan timnya memimpin klasemen sementara.
"Dan ketika saya mencetak gol, sorak-sorai begitu keras membuat saya merinding," kata Kang, seperti dilansir dari Yonhap, Jumat (21/8).
Lim Jae-hyeok, kapten Gyeonggi menambahkan, dia dan teman-temannya sedang dalam kondisi terbaik dan meminta agar orang tua mereka tidak perlu khawatir tentang keberadaan mereka di Utara.
"Kami akan pulang dengan gelar juara," kata Lim sambil tersenyum.
PYONGYANG - Tak semua warga Korea Selatan merasakan tegangnya hubungan negaranya dengan Korea Utara. Buktinya, di tengah dua negara darurat perang
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan