Negara-Negara APO Bahas Efek Teknologi dan Produktivitas di Sektor Kesehatan
"Kami harap peserta dapat lebih memahami dan memperkaya pemikiran-pemikiran serta langkah-langkah yang akan diimplementasikan dalam mengantisipasi perubahan teknologi Smart Service and Technology For Health Sector untuk kepentingan kesejahteraan nasional masyarakat Indonesia serta negara anggota lainnya, " kata Kunjung yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut.
Training Course on Smart Service and Technology for Health Sector yang digelar selama lima hari (22 – 26 April) diikuti tiga narasumber profesional yakni Harnek Singh (Singapura), Hideyuki Ezaki (Jepang), Carlo (Inggris), dan 1 Orang Program Officer Asian Productivity Organization Mr. Jun Hoo Kim.
Jun Hoo Kim mengatakan tujuan pelaksanaan training ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan para peserta training dan sebagai studi banding bagaimana perkembangan teknologi kesehatan dalam merespon kebutuhan para pasien atau kalangan praktisi kesehatan untuk menangani dalam menyelamatkan kehidupan dengan lebih efektif dan efisien.
"Serta menyusun rencana aksi nyata dan penerapannya oleh para peserta masing-masing negara, " katanya.
APO yakni suatu organisasi produktivitas di Asia Pasifik non-profit, non-politik dan non-diskriminatif, yang berdiri sejak tahun 1968.
APO telah melakukan program yang mempromosikan penggunaan teknologi pintar yang memberikan dampak positif pada produktivitas berkelanjutan dan ekonomi secara keseluruhan.(jpnn)
Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas efek teknologi pada produktivitas sektor kesehatan dan menganalisis kebijakan produktivitas di sektor kesehatan khususnya negara anggota APO
Redaktur & Reporter : Natalia
- Dukung Pendidikan Pesantren, Menaker Sumbang APD Covid-19
- Kemnaker – Shopee Jajaki Kerja Sama Mengembangkan Wirausaha Baru Go Digital
- Kemnaker Promosikan Inkubasi Bisnis Pelatihan Barista
- Kemnaker-LIPI Komitmen Tingkatkan Inovasi Produktivitas dan Wirausaha
- Dunia Usaha Diajak Bangun Hubungan Industrial Berkarakter Indonesia
- Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat