Negara-negara Asia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona

Sementara jika langkah yang lebih ketat dengan cara supresi, seperti pemberlakukan denda, maka pergerakan warga hanya menjadi 10 persen.
Dengan strategi supresi, perkiraan angka kematian di Indonesia bisa ditekan sampai 120.000 jiwa, namun jika langkah ini tidak diambil maka angka kematian bisa mencapai 1,2 juta jiwa.

Sementara sebagai pengamat virus corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob melihat peningkatan kasus yang baru-baru terjadi menunjukkan seluruh negara di seluruh dunia harus mengambil tindakan agresif untuk menghindari penyebaran dan memadamkan "titik api".
Ia menambahkan kesuksesan setiap negara dalam melawan virus corona bergantung sepenuhnya pada kekayaan negara, pemerintah dan sistem kesehatan.
"Saya rasa kita akan menghadapi era COVID jauh lebih lama dari apa yang kita kira," kata dia.
"Kita akan mengalami gelombang kedua, ketiga atau keempat - ini yang terjadi dengan Flu Spanyol."
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
Episentrum atau pusat penyebaran virus corona kemungkinan besar akan berpindah dan semakin banyak selama vaksin belum ditemukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia