Negara-negara Asia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona
Sementara jika langkah yang lebih ketat dengan cara supresi, seperti pemberlakukan denda, maka pergerakan warga hanya menjadi 10 persen.
Dengan strategi supresi, perkiraan angka kematian di Indonesia bisa ditekan sampai 120.000 jiwa, namun jika langkah ini tidak diambil maka angka kematian bisa mencapai 1,2 juta jiwa.
Photo: Di India, para pekerja disemprot cairan disinfektan sebelum bekerja, yang juga ditemukan di negara-negara lain di Asia. (Reuters: Pawan Kumar)
Sementara sebagai pengamat virus corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob melihat peningkatan kasus yang baru-baru terjadi menunjukkan seluruh negara di seluruh dunia harus mengambil tindakan agresif untuk menghindari penyebaran dan memadamkan "titik api".
Ia menambahkan kesuksesan setiap negara dalam melawan virus corona bergantung sepenuhnya pada kekayaan negara, pemerintah dan sistem kesehatan.
"Saya rasa kita akan menghadapi era COVID jauh lebih lama dari apa yang kita kira," kata dia.
"Kita akan mengalami gelombang kedua, ketiga atau keempat - ini yang terjadi dengan Flu Spanyol."
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
Episentrum atau pusat penyebaran virus corona kemungkinan besar akan berpindah dan semakin banyak selama vaksin belum ditemukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan