Negara-Negara Korban Skors FIFA
Intervensi Pemerintah Mendominasi
Senin, 07 Maret 2011 – 08:29 WIB
Prancis masih beruntung dibandingkan beberapa negara yang federasi sepak bola negaranya diskors karena intervensi pemerintah. Kasus Prancis mirip dengan Nigeria. Instruksi Presiden Nigeria Goodluck Jonathan membekukan federasi sepak bola negaranya setelah gagal total di Piala Dunia 2010 berbuah skors dari FIFA. Namun, skors itu hanya berlangsung tidak sampai sepekan setelah sang presiden menarik instruksinya.
Yang paling parah adalah Brunei Darussalam. Keputusan Sultan Brunei membentuk kepengurusan baru federasi sepak bola di negaranya pada Desember 2008 berbuah skors dari FIFA setahun kemudian. Sampai sekarang, Brunei yang prestasi sepak bolanya memang jalan di tempat masih dalam skors. Bahkan ada sinyalemen apabila negara tetangga Indonesia itu diskors sampai Juni 2013.
Kasus Brunei pun menambah daftar negara korban skors FIFA. Dalam lima tahun terakhir, sedikitnya 14 negara yang federasi sepak bolanya dinonaktifkan. Kebanyakan memang karena adanya campur tangan pemerintah di negara masing-masing.
Tapi, ada sejumlah kasus skors oleh FIFA bukan karena intervensi pemerintah. Di antaranya skors kepada Australia pada 1960 karena pendekatan pemain ilegal (untuk dinaturalisasi) dan skors kepada Afsel karena politik apartheid alias diskriminasi warna kulit. (dns)
FIFA termasuk organisasi olahraga superpower. Otoritas sepak bola dunia itu memiliki independensi yang tidak bisa ditentang pihak manapun. Sedikit
BERITA TERKAIT
- Timnas Indonesia vs Jepang: Samurai Biru Melukai Garuda
- Susunan Pemain Indonesia vs Jepang: Sayuri dan Ridho jadi Starter
- Hasil FP1 MotoGP Barcelona Mengejutkan, Bukan Martin atau Pecco Paling Kencang
- Petuah Marc Klok kepada Timnas Indonesia saat Menghadapi Jepang
- Indonesia vs Jepang: Begini Prediksi Pelatih Persib Bojan Hodak
- Live Streaming FP1 MotoGP Barcelona, Baru Mulai Sudah Ada Kecelakaan