Negara Paling Bahagia di Asia, Bhutan Belajar Pertanian dari Australia
"Mereka ingin melihat seperti apa contoh yang baik di tingkat internasional."
Perry menjelaskan industri yang menjadi fokus para delegasi adalah pertanian, pariwisata, dan konstruksi.
Menurutnya, Bhutan memiliki filosofi berdasarkan pada Tingkat Kebahagiaan Nasional.
"Dengan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan budaya dan mempertahankan nilai-nilai sosial dan lingkungan," ujarnya.
"Jadi filosofi mereka soal rencana tenaga kerja dan pertumbuhan benar-benar luar biasa karena mereka ingin melihat warganya memiliki aspirasi untuk meraih segalanya."
Kinley Wangdi, yang bekerja untuk Departemen Tenaga Kerja dan Perburuhan di Bhutan mengaku orang-orang yang ia temui saat ia berpergian kemanapun, selalu tertarik dengan tingkat kebahagiaan di Bhutan.
80 persen warga Bhutan ketergantungan pada sektor pertanian. Foto: Flickr, Jmhullot."Kemanapun kami pergi keliling dunia, banyak orang yang meminta penjelasan soal Tingkat Kebahagiaan Nasional," kata Wangdi.
Ia menyatakan bahwa mempelajari soal pelatihan tenaga kerja memiliki kaitan langsung dengan kebahagiaan, khususnya untuk urusan sumber daya manusia.
Terletak diantara India dan Cina, Kerajaan Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia di kawasan Asia. Perwakilaan kerajaan sedang berada di Australia
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali