Negara Paling Bahagia di Asia, Bhutan Belajar Pertanian dari Australia

"Mereka ingin melihat seperti apa contoh yang baik di tingkat internasional."
Perry menjelaskan industri yang menjadi fokus para delegasi adalah pertanian, pariwisata, dan konstruksi.
Menurutnya, Bhutan memiliki filosofi berdasarkan pada Tingkat Kebahagiaan Nasional.
"Dengan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan budaya dan mempertahankan nilai-nilai sosial dan lingkungan," ujarnya.
"Jadi filosofi mereka soal rencana tenaga kerja dan pertumbuhan benar-benar luar biasa karena mereka ingin melihat warganya memiliki aspirasi untuk meraih segalanya."
Kinley Wangdi, yang bekerja untuk Departemen Tenaga Kerja dan Perburuhan di Bhutan mengaku orang-orang yang ia temui saat ia berpergian kemanapun, selalu tertarik dengan tingkat kebahagiaan di Bhutan.

"Kemanapun kami pergi keliling dunia, banyak orang yang meminta penjelasan soal Tingkat Kebahagiaan Nasional," kata Wangdi.
Ia menyatakan bahwa mempelajari soal pelatihan tenaga kerja memiliki kaitan langsung dengan kebahagiaan, khususnya untuk urusan sumber daya manusia.
Terletak diantara India dan Cina, Kerajaan Bhutan dikenal sebagai negara paling bahagia di kawasan Asia. Perwakilaan kerajaan sedang berada di Australia
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia