Negara Pembeli Senjata Canggih Australia Akhirnya Terungkap
Pada Desember 2018, ABC melaporkan bahwa EOS menjual sistem senjata ini ke UEA, tapi perusahaan itu tidak berseida menjelaskan apakah pembelinya kalangan sipil atau militer.
Pemerintah Australia sendiri dikecam karena memberikan lisensi ekspor kepada EOS, di tengah tudingan atas perilaku buruk militer UEA di Yaman.
"Penjualan sistem senjata jarak jauh ke UEA ini sangat meresahkan karena kita tahu UEA merupakan anggota koalisi dalam perang di Yaman," ujar Direktur Human Rights Watch Australia Elaine Pearson.
"Koalisi ini terlibat pengeboman sasaran sipil tanpa pandang bulu, serta rumah sakit dan sekolah," katanya.
EOS yang dihubungi menolak menjawab pertanyaan, namun pada April lalu, pimpinannya Fred Bart meyakinkan pasar saham untuk tidak perlu khawatir.
"Tidak ada produk EOS yang pernah atau sedang digunakan di Yaman," katanya.
Dia menjelaskan ekspor senjata EOS tunduk pada persetujuan pihak berwenang di Australia dan AS.
"Pembatasan ganda ini menjadikan produk-produk itu salah satu yang paling dikontrol di dunia, karena AS dan Australia sangat memperhatikan hukum konflik bersenjata dan menerapkan standar tinggi untuk HAM," ujar Fred Bart.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025