Negara Pembeli Senjata Canggih Australia Akhirnya Terungkap
Namun perusahaan ini tidak menjawab secara pasti ketika ditanya apakah produk senjata mereka akan dikirim ke Yaman di masa depan.
"Kami tidak memiliki pengguna akhir persenjataan EOS yang kemungkinan menyebarkannya ke Yaman," kata CEO EOS Dr Ben Greene kepada ABC pada Februari lalu.
Photo: Seorang anak diselamatkan orangtuanya setelah serangan udara Arab Saudi di Sanaa, Yaman, membunuh delapan anggota keluarga mereka pada tahun 2017. (Reuters: Khaled Abdullah)
Investor jual sahamnya
Dua bulan setelah ABC melaporkan kesepakatan transaksi EOS dan UEA senilai 400 juta dolar, ABC mengungkapkan EOS juga terlibat kesepakatan ekspor dengan Orbital ATK dari AS, yang akan mengirimkan 500 unit RWS ke Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Kecaman atas kesepakatan EOS dengan UEA dan Arab Saudi menyebabkan aksi demo di luar kantor perusahaan ini.
Bahkan, kalangan investor perusahaan itu pun mulai terpengaruh. Salah satu pemegang saham terbesar, manajer dana pensiun IFM Investors, menjual sahamnya di EOS dalam beberapa bulan terakhir.
Penjualan saham ini menyusul adanya kekhawatiran bahwa dana pensiun orang Australia telah digunakan membeli saham perusahaan senjata yang terkait dengan negara yang dituduh melakukan kejahatan perang di Yaman.
Bukti foto
Semua perusahaan Australia yang mengekspor senjata diwajibkan untuk menyatakan "pengguna akhir" dari produk mereka. Tujuannya, untuk memastikan senjata buatan Australia tidak digunakan melakukan kejahatan perang.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025