Negara Pembeli Senjata Canggih Australia Akhirnya Terungkap

Awal bulan ini UEA menyatakan mulai menarik pasukannya dari sana.
Perang di negara termiskin di Arab itu digambarkan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Pasalnya, 80 persen populasi atau sekitar 24 juta orang kini membutuhkan bantuan.
Laporan terbaru menyebutkan sebanyak 100.000 orang tewas, 12.000 di antaranya adalah warga sipil.
Pada 2017, PBB membentuk kelompok pakar untuk menyelidiki pelanggaran HAM di Yaman. Laporan mereka dirilis tahun lalu.

(ABC News)
"Kelompok Pakar dalam laporannya menemukan bahwa semua pihak dalam konflik di Yaman, termasuk koalisi pimpinan Arab Saudi, dan UEA khususnya, bertanggung jawab atas pelanggaran serius hukum humaniter internasional dan hukum HAM internasional," ujar Melissa Parke, salah satu penulis laporan itu.
Laporan lain dari Kelompok Pakar akan dirilis pada bulan September dan kemungkinan akan mengecam UEA, Arab Saudi, dan negara-negara yang menjual senjata kepada mereka.
"Proliferasi senjata di Yaman telah melanggengkan konflik," kata Melissa Parke yang juga mantan anggota DPR Australia.
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus