Negara sedang Kesulitan, Lebih Baik Potong Gaji ASN Daripada Pinjam ke Luar Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, menilai usulan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pemotongan gaji ASN sangat relevan dengan kebutuhan untuk penanganan COVID-19 secara nasional.
Menurut Enny, cara seperti itu telah diterapkan di beberapa negara maju, terutama di kawasan Eropa.
Enny menjelaskan anggaran penanganan COVID-19 secara nasional sangat besar, terlebih belum ada yang bisa menetapkan berakhirnya Pandemi ini.
Untuk mendapatkan anggaran besar dalam waktu singkat, menurut Enny cara yang paling efektif bukan melakukan pinjaman, tapi merealokasi anggaran.
Salah satu langkah merealokasi anggaran tersebut adalah seperti yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan melakukan pemotongan pendapatan ASN.
"Yang diusulkan pak Ganjar itu sangat relevan dan sangat dibutuhkan. Itu juga sudah dilakukan banyak negara, negara tetangga kita hampir semuanya dan negara Eropa demikian," kata Enny pada Sabtu (2/5).
Kalau di negara maju, kata Enny, gaji pejabatnya langsung di-cut off atau dipotong otomatis untuk penanganan COVID-19.
Menurut Enny, di Indonesia sangat memungkinkan melakukan hal serupa, sebagaimana yang jadi usulan Ganjar, terutama dari pejabat eselon dan kepala daerah bukan dari ASN golongan 1 sampai 3.
Beberapa negara maju di kawasan Eropa sudah memotong gaji ASN setempat untuk menangani pandemi covid-19.
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- INDEF: Dampak Kerugian Penyeragaman Rokok Bisa Tembus Rp 308 Triliun
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Industri Hasil Tembakau Merugi, Penerimaan Negara Bakal Terancam
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru