Negara sedang Kesulitan, Lebih Baik Potong Gaji ASN Daripada Pinjam ke Luar Negeri
"Dipotong tunjangannya, karena dampak atau hasil pemotongan tunjangan itu akan sangat signifikan. Kalau yang gaji pokok, sukarela saja. Karena kalau tunjangan itu kan tidak akan menggangu kemampuan finansial mereka," sambung Enny.
Tanpa adanya suntikan dana dari realokasi anggaran tersebut, selain berdampak buruk pada penanganan pagebluk, juga akan menambah penduduk miskin di negeri ini.
Padahal utang luar negeri di saat inipun sangat tidak memungkinkan. Sementara jumlah penduduk berkategori rawan miskin di negeri ini mencapai 40 juta dan jumlah penduduk miskin mencapai 25 juta jiwa.
"Jika pemotongan tunjangan jabatan itu langsung di-cut off , 20 persen saja misalnya, dan itu dilakukan secara nasional maka penanganan COVID-19 ini akan mendapatkan tambahan anggaran yang cukup signifikan," katanya.
Jika hal tersebut tidak segera direalisasikan, Enny khawatir akan terjadi persebaran penularan yang sangat luas, terutama di Pulau Jawa.
Namun demikian, dirinya juga mewanti-wanti jangan sampai menyepelekan penanganan di daerah pedalaman, baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi maupun Papua.
Maka, menurut Enny, akan lebih baik jika apa yang diusulkan Ganjar tersebut dibahas lebih mendalam oleh pemerintah pusat.
"Kalau jadi kebijakan, sebaiknya yang tunjangan terutama tunjangan jabatan yang dipotong. Karena setelah Pandemi selesai, pasti memerlukan lagi anggaran pemulihan. Nah singkat kata, anggarannya itu dibutuhkan sangat besar. Maka relokasi dan realokasi anggaran itu memang menjadi satu-satunya pilihan," katanya. (flo/jpnn)
Beberapa negara maju di kawasan Eropa sudah memotong gaji ASN setempat untuk menangani pandemi covid-19.
Redaktur & Reporter : Natalia
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- INDEF: Dampak Kerugian Penyeragaman Rokok Bisa Tembus Rp 308 Triliun
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Industri Hasil Tembakau Merugi, Penerimaan Negara Bakal Terancam
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru