Negara tak Bisa Bayar Aparat, Korupsi Merajalela
jpnn.com - Pengamat politik Salim Said mengatakan, salah satu penyebab korupsi karena kurang baik dalam membayar aparat.
Karenanya, aparat pun banyak menerima tawaran dari luar. Hal inilah yang menjadi dilema terbesar dalam pemberantasan korupsi.
“Kesalahan negara ini tidak membayar aparat dengan baik,” kata Salim saat diskusi Partai Politik dan Budaya Korupsi di Jakarta, Senin (24/4).
Dia mengatakan, banyak contoh aparat yang sudah memberikan jasa besar kepada negara, tapi tidak diberikan imbalan yang sepantasnya.
Dalam keadaan hidup, tentu membutuhkan uang. Karenanya segala tawaran pun diterima. Orang yang banyak duit, bisa melihat peluang ini dan memanfaatkan aparat.
“Kalau aparat negara tidak mendapatkan bayaran sepantasnya dari negara, maka orang lain yang akan membayar,” tegasnya.
Menurut Salim, bila hal ini dibiarkan dan tidak ada perubahan, maka percuma saja upaya pemberantasan korupsi.
“Selama ini tidak berubah ya percuma. Sejuta KPK yang ada pun ya cuma bisa nangkap orang saja tapi persoalan (korupsi) tidak selesai-selesai,” ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko itu.(boy/jpnn)
Pengamat politik Salim Said mengatakan, salah satu penyebab korupsi karena kurang baik dalam membayar aparat.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- KPK Buka Peluang Proses Shanty Alda di Kasus Abdul Gani
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Panggil Petinggi PT. Insight Investmen Management dan PT Taspen
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak